Menurut Ali Asraf yang dikutip Abudin Natta (1996: 50-51) mengatakan bahwa, pendidikan seharusnya menimbulkan pertumbuhan yang seimbang dari kepribadian total manusia melalui latihan spiritual, intelek, rasional diri, perasaan, Jan kepekaan tubuh manusia. Karena itu pendidikan seharusnya menyediakan jalan bagi pertumbuhan manusia dalam segala aspek spiritual, intelektual, imaginatif, fisikal, ilmiah, linguistik, baik secara individual maupun secara kolektif dan memotivasi semua aspek untuk mencapai kedudukan dan kesempurnaan. Tujuan akhir pendidikan muslim adalah perwujudan penyerahan mutlak
kepada Allah, pada tingkat individual, masyarakat, dan kemanusiaan pada umumnya.
kepada Allah, pada tingkat individual, masyarakat, dan kemanusiaan pada umumnya.
Menurut M. Arifin (1996: 224) tujuan pendidikan Islam adalah perwujudan nilai-nilai islami dalam pribadi manusia pendidikan yang diikhtiarkan oleh pendidik muslim melalui proses terminal pada hasil (produk) yang berkepribadian Islam yang beriman, bertaqwa, dan berilmu pengetahuan yang sanggup mengembangkan dirinya menjadi hamba Allah yang taat. Lebih lanjut M. Arifin (1996: 40) mengemukakan bahwa tujuan akhir pendidikan Islam pada hakikatnya adalah realisasi dari cita-cita ajaran Islam itu sendiri, yang membawa misi kesejahteraan umat manusia sebagai hamba Allah lahir batin, dunia dan akhirat.
Senada dengan hal di atas An-Nahlawi (1996:117) menjelaskan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah merealisasikan penghambaan kepada Allah dalam kehidupan manusia baik secara pribadi, maupun secara sosial.
Abdurrahman Saleh Abdullah (1990: 133-134) menjelaskan tujuan umum pendidikan Islam adalah membentuk kepribadian sebagai khalifah Allah atau sekurang-kurangnya mempersiapkan ke jalan yang mengacu kepada tujuan akhir manusia. Tujuan utama khalifah Allah adalah beriman kepada Allah dan tunduk patuh secara total kepada-Nya. Dalam surat Al-Dzariyat: 56 Allah berfirman:
وما خلقت الجن والإنس الا ليعبدون
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada Ku. (Depag RI, 1989: 862 ).
Konsep ibadah dalam ayat di atas ditafsirkan kepada artian menyembah Allah Swt dan melakukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan syari'at yang telah ditentukan. Sayyid Quthb mengatakan, bahwa perbuatan khalifah di mulai dengan amal ibadah dan pengabdian serta penyembahan yang secara pasti dilakukan sebagai ibadah. Tugas akhir yang harus diselesaikan oleh manusia adalah tujuan yang sesungguhnya dalam pendidikan Islam yang dapat dicapai melalui pengabdiannya kepada Allah Swt secara total.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan beberapa ahli tersebut dapat diketahui bahwa tujuan pendidikan Islam memiliki ciri-ciri sebagaimana yang diungkapkan oleh Abudin Natta (1996:53-54) sebagai berikut:
- Mengarahkan anak agar menjadi khalifah Allah di muka bumi dengan sebaik-baiknya, yaitu melaksanakan tugas-tugas dan memakmurkan dan mengelola bumi sesuai dengan kehendak-Nya.
- Mengarahkan anak agar seluruh pelaksanaan tugas kekhalifahannya di muka bumi dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Allah sehingga tugas tersebut terasa ringan dilaksanakan.
- Mengarahkan anak agar memiliki akhlak mulia, sehingga ia tidak menyalahgunakan fungsi kekhalifahannya.
- Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa dan jasmaninya; sehingga ia memiliki ilmu, akhlak dan keterampilan yang semuanya ini dapat digunakan guna mendukung tugas pengabdian dan kekhalifahannya.
- Mengarahkan anak agar dapat tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Menurut Ahmad Tafsir (1994: 155) bahwa setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi anak yang berkembang secara sempurna. Mereka menginginkan anak yang dilahirkan itu kelak menjadi orang yang sehat, kuat, berketerampilan, cerdas, pandai, dan beriman. Dalam taraf sederhana, orang tua tidak menginginkan anaknya lemah, sakit-sakitan, penganggur, bodoh dan nakal. Pada tingkat minimal ialah jangan nakal. Kenakalan akan menyebabkan orang tua mendapat malu dan kesulitan.
Dalam al-Qur'an, Allah telah memerintahkan manusia agar menjaga dirinya dan keluarganya dari siksa api neraka. Perintah ini adalah perintah untuk menjaga keimanan dalam diri anak didik dan usaha untuk menjaga seluruh anggota keluarga dari ancaman api neraka merupakan tujuan akhir dari pendidikan Islam yang harusdicapai (Ahmad Tafsir, 2002:7).
Sumber:
Abudin Nata
2000 Metodologi Studi Islam. PT. Grafindo Persada. Jakarta.
Ahmad Tafsir
2004 Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Rosdakarya, Bandung.
Posting Komentar
Terimakasih atas komentarnya^_^